Teman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali (bukan dari mario teguh kayaknya)


Cerita yang mengharukan, sebuah arti saudara yang begitu besar.... baca sendiri aja, agak panjang ceritanya..
###################################

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari
demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung
mereka
menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda
dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis
di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari
laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku
berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?"
Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah
tidak
mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah,
kalau
begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku
yang
melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah
begitu
marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau
kehabisan
nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan
memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan
apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? ... Kamu layak
dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh
dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun.
Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.
Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak,
jangan
menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup
keberanian
untuk maju mengaku.
Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan
seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika
ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun.
Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk
ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk
masuk ke sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya,
bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut,
"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang
begitu
baik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa
gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata,
"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup
membaca
banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya.
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan
jika
berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu
berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk
meminjam
uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku
yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus
meneruskan
sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang
kemiskinan ini."
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke
universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan
rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang
sudah
mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan
secarik
kertas di atas
bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi
mencari kerja
dan mengirimu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis
dengan
air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia
17
tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang
adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi,
aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku
masuk
dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di
luar
sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?
Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya
kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa
kamu
tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum,
"Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika
mereka
tahu saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu
debu-debu
dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku
tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu
adalah
adikku bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat
semua
gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki
satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi.
Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun
itu, ia berusia 20.
Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah
diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang,
aku
menari seperti gadis kecil di depan ibuku.
"Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk
membersihkan
rumah kita!"
Tetapi katanya, sambil tersenyum,
"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang
kaca jendela baru itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada
lukanya dan mebalut lukanya.
"Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi
konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu
tidak menghentikanku bekerja dan..."
Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun
itu,
adikku 23.
Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota.
Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan
tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka
mengatakan,
sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan
apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu
aja. Saya
akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya.
Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada
departemen pemeliharaan.
Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah
kabel,
ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya.
Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu
menolak
menjadi manajer?
Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya
seperti
ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak
mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya
hampir tidak
berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti
apa
yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah:
"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?"
Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani
dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu
bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan
kasihi?"
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab,
"Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan
tidak dapat kuingat.
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang
berbeda. Setiap
hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah
dan
pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung
tanganku.
Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja
dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu
gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat
memegang
sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup,
saya
akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan
perhatiannya
kepadaku.

Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku,
orang
yang paling aku berterima kasih adalah adikku."
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan
perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai


sumber : shiddik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bidadariku, nantikanku di pintu surga


Bismillahirrahmanirrahim..

Seorang wanita di hadapanku memang tak secantik Cinderela dengan sepasang sepatu kacanya ataupun semempesona Nirmala dengan tongkat ajaibnya. Tapi dia adalah orang yang paling aku cintai. Istriku.

“ Mas, kok malah ngelamun, pertanyaanku gak di jawab “ aku terkejut dengan cubitan istriku. Aku hanya tersenyum.

“ Orang tua mu masih enggak suka juga ya mas sama aku, aku memang belum bisa ngasih cucu buat mereka “ dia pun melanjutkan pertanyaannya.

“ Kata siapa Dik ?? mereka sayang kok sama kamu “

Keluargaku memang sejak awal tidak menerima kehadirannya, istriku sangat sensitif dengan keluargaku. Ketidak setujan utama keluargaku karna mereka memandang istriku “ jelek “ itu kata mereka. Dengan tubuh pendek dan gendut, menurut mereka dia tak pantas denganku.

Ahh..itu kan kata mereka, buatku dia wanita yang mempesona. Jilbabnya yang membuatnya selalu terlihat anggun, suaranya yang sering melantunkan Al Quran selalu membuatku gemetaran, kesabarannya dalam kesulitan ekonomi kami yang memang karna ketidak setujuan keluargaku, maka kami bagai terasingkan. Buatku, tak apalah aku ingkar pada orangtuaku yang mengajakku pada kebatilan, mereka lebih memilih tahta,kecantikan dan harta. Sedangkan aku ingin seorang wanita yang bisa menuntunku dan mengajakku selalu mengingat Allah.

“ Duh, mas. Enggak usah beliin aku yang macem-macem deh mas. Ini baju kan mahal banget, mendingan buat sedekah atau buat simpanan kita “ katanya.

“ Aahh..kamu ini. Selalu mikirin itu, sekali-kali aku ini pengen buat kamu seneng, malah di protes “ aku pura-pura cemberut di hadapannya.

“ Iya..iya.. maaf yaa sayang . Aku coba ya bajunya “ dia pun melesat masuk ke kamar.

“ Gimana mas ?? “ katanya. Aku hanya terbengong melihatnya.

“ maasss… “ katanya sedikit berteriak. Aku hanya cengengesan tanpa bisa berkata apapun.

“ Kita makan yuk mas, aku siapkan dulu “ katanya.

Baru beberapa langkah, aku melihat istriku memegang perutnya seperti kesakitan yang luar biasa. Lalu terjatuh.

Terdengar suara berdebam kuat di lantai.Aku panik. Aku bingung. Aku segera telpon Ambulance.

Istri ku koma. Sudah 3 minggu dia dalam keadaan seperti ini. Dia terkena Kanker di rahimnya. Kanker yang sudah lama di deritanya. Kenapa..kenapa aku sampai tak tahu dia sedang sakit ?? suami macam apa aku ini.

Laptop kesayanganya aku bawakan untuknya. Dia tak pernah bisa lepas dari laptopnya. Aku paham dengan keadaannya yang selalu sendiri, karna aku bekerja dari pagi hingga malam menjelang.

Aku buka laptopnya. Aku mainkan ayat-ayat suci yang selalu dia nyalakan setiap pagi. Aku begitu sayu untuk mampu menatapnya lekat-lekat. Aku buka satu persatu folder ku buka. Sampai aku menemukan sebuah judul “ CatatanKu “. Aku segera membukanya.

Aku tersenyum membaca ceritanya, di mulai ketika kita ta’aruf. Aku menatapnya sambil berharap dia segera sembuh agar dia bisa menjadi seorang penulis. Matakupun mulai serius ketika kisah kita di mulai dari ketertekanannya. Aku menitikkan air mataku.

Aku membaca dengan lamat-lamat ketika dia menuliskan setiap detik rasa sakitnya. Air mataku makin deras ketika ku membaca bagaimana dia menutupi sakitnya.

“Aku tak mungkin meberi tahunya, sedangkan ekonomi kami belum membaik. Aku tak mau sampai suamiku ikut menanggung kesulitanku. Aku juga enggak mau aku tambah buruk di hadapan keluarganya. Aku yang belum di karunia anak,sekarang harus di timpa musibah sakit seperti ini. Belum tentu keluarganya kasihan padaku, aku takut nanti suamiku yang kena imbasnya. Biarlah sakit ini hanya aku dan Allah yang tahu. Karna aku yakin setelah musibah ini, aku akan di berinya sebuah keindahan yang luar biasa.”

Tak sanggup aku untuk meneruskan membaca kalimat-kalimat yang ada di hadapanku. Aku memilih menutupnya dan aku ingin segera mengadu padaNya.

“ Yaa Robb, segera sembuhkan lah istriku dari sakitnya dan ijinkan aku untuk tetap menjaganya untukMu. Namun jika Engkau ingin menghapuskan jiwa istriku dari segala dosa-dosanya, maka aku ikhlaskan dirinya demi diriMu. Biarkan dia menantikanku di pintu surga. Aamiin “

Tak lama suara “ Tiiit” panjang dari indikator denyut jantungnya.

Aku melihatnya tersenyum begitu manis. Bidadariku, nantikanku dipintu surga Nya.

Wallahua’lam bi Shawwab.


sumber : bukan muslimah biasa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tentang kamu

Aku mencintainya, tanpa melihat kata "SEMPURNA" . . .
Aku mencintainya dengan melihat segala kelebihan dan kekurangan yang ia miliki ..
Aku mencintainya dengan segala kesabaran dan keikhlasan hatiku . . .
Aku mencintainya dengan melihat agamanya, bukan fizikalnya . . .
Aku mencintainya dengan sebentuk cinta yang ku punya . . .
Aku mencintainya tanpa melebihi rasa cintaku padaNYA . . .




__Aku menCintaimu dgn biasa__

maka ketika Ku tahu kau jauh dari sempurna, bagiku itu adLh wajar.
Ketika Ku dapati engkau dLm salah, maka Ku tahu kaupun manusia biasa.

... __Aku mencintaimu dgn caraku yg biasa.....
Ku tak akn pernah berharap engkau seorg yg sempurna, krn akupun jauh dari sempurna.
Ku tak akn terpikat pada yg merasa dirinya luar biasa.....
Ku hanya mencintaimu krn kau begitu biasa....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cinta


Permulaan cinta indah menawan dihati

Akhirnya kematian laksana permainan,
ia bermula dari pandangan dan canda,

Menyala di hati laksana bara api....
seperti api yang bermula dari percikan,

Jika membesar ia kan membakar semuakayu..."

(Raudhatul Muhibbin. 154)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AGNES MONICA - DAN TAK MUNGKIN ( SEXY )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

mimpi


Mimpi:: sbuah kata yang menjadi bagian dari unsur kehidupan manusia. Mimpi erat hubungannya dengan tidur sehingga ada ungkapan bahwa mimpi adalah bunga tidur.

mimpi adalah kunci. Begitu kata Giring "Nidji" dengan bahasa yang lebih sederhana, mimpi adalah titik awal sebuah pencapaian. Segala keinginan bersumber dari mimpi.

Mimpi adalah petunjuk dan mimpi bisa jadi apa saja yang kita inginkan yang berarti harapan atau cita-cita seseorang........
sekian penjelasannya
dan coment dariQ
masa' sich ia,.. lah truss arti mimpi aku smalem apa ya..???

critanya aku mimpi ketemu sama org yg lgi aku perhatiin, aku bayang2in siang,malem,pagi,sore buat dia dah smua waktunya meskipun aku jarang sms dia bukan berarti aku tidak menunjukan perhatianku, malu .. itu saja. Kita ktemu di stasiun tv gtu, dI dalam mimpi gwa dia kyk jd tamu yg mw d wawancarai, jd pas acaranya dah klar scra gag sngaja kita ktmu n wa ajak dia ngobrol n nanya dia ksini sma siapa.. ehhh tau tau hbs aku nnya tiba-tiba muncul cewk gag jlas jga wajahnya.. klo jelaskan bisa gwa bandingin antara kita cantikan mana. Tu cewek langsung rangkul tangan si doi dan blang klo dia istrinya..
hancur sudah hatiku,, aku diem dan biarin mrka pergi dengan sejuta kesedihan.
aku nangis sampe-sampe di aslinya jga nangis..

aku terbangun dan mengusap air mataku, jam menunjukan pukul 02.30 berarti dsna kira2 sudah jam stngah empat pagi, jemariku mulai mengetik kalimat singkat dhp.. "sahur..sahur.."



ku usap2 mataku dan kutadahkan tangan lalu berkata, "Tuhan, jika dia sudah punya kekasih, aku rela melepas rasaku dan berdo'a smoga dia bahagia"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

my Shin


Memang benar adanya, setiap perpisahan pasti ada pertemuan.
memang benar adanya, setiap ada awalan pasti ada akhiran.
seperti dalam Al-Quran berawal dari surat Al-Baqarah dan surat An-nas yang terakhir.

seperti setiap saat ku mengenang kisah-kisah indah sewaktu bersama
seperti setiap saat mengenang kebersamaan dalam tiap langkah kaki ku
melewati semua waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin
karena waktu terus melaju

tak sedetikpun waktu dapat kembali apa lagi terhenti.
kejamnya waktu telah membuat kita sebagai manusia agar lebih baik memanfaatkannya.

catt :: bikinan kak ayu jayuss yang sring godainQ, tQ dah mw share tulisannya d blog sederhana ni :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

niat

Dari amirul mu'minin Abu Hafshin Umar Ibnul Khatthab r.a., Beliau berkata: " Bahwa aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya. Sesungguhnya setiap orang hanyamendapati apa yang diniatkan. Barang siapa yang hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya. Maka, hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa hijrahnya karena dunia yang dicarinya atau karena wanita yang akan dikawininya. Maka, hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya. (HR.Bukhoriy Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)

Orang yang mempunyai niat yang tulus adalah dia yang hatinya tenang,
sebab hati yang tenang, yang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari niat murni untuk Allah dalam segala perkara.

"Pada hari ketika harta benda dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang suci." (QS. Al Syu'ara:88-90)

Nabi Saw. bersabda, "Niat orang beriman itu lebih daripada perbuatannya," dan juga, "Pebuatan2 itu terjadi karena niat, dan setiap manusia akan memetik buah dari apa yang d niatkannya" Hamba Allah karenanya harus mempunyai niat yang tulus setiap kali dia berbuat atau diam, sebab dengan demikian dia tidak akan bertindak sembrono. Orang2 yang sembrono telah di tegur oleh Allah Swt:
"Tidak, mereka hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi jalan pikirannya dari binatang itu."
(QS. Al Furqan :44)

"Mereka itulah orang-orang yang alpa" (QS. Al A'raf:179)

Niat timbul dari hati, sesuai dengan kesucian pengetahuan. Ia beragam sebagaimana keyakinan juga beragam pada saat-saat berlainan dalam kekuatan dan kelemahannya. Keinginan untuk mementingkan diri sendiri dan nafsu dari oranng-orang yang mempunyai niat tulus ditaklukkan oleh kekuatan dan pemujaan (ibadah) terhadap Allah dan kerendahan hati di hadapan-Nya.

barakallahufiikum
salam silaturahim dan ukhuwahfillah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ketika aku memohon


Ketika aku memohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku kuat.
ketika aku memohon kepada Allah kebahagiaan,
Allah memberiku airmata agar aku tahu ada suka dan duka.

ketika aku memohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk aku pecahkan.
ketika aku memohon kepada Allah kesabaran,
Allah memberiku emosi agar aku redam.

ketika aku memohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk aku atasi.

ketika aku memohon kepada Allah cinta,
Allah memberiku orang-orang yang bermasalah
agar aku bisa berbuat sesuatu yang tulus dan ikhlas agar mengenal arti cinta sebelum aku dicintai

ketika aku memohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan.

aku tak pertnah mendapatkan apa yang aku minta, tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.

itulah jalan Allah yang selallu indah pada waktunya.

Allah tidak selalu memberi apa yang aku harapkan, tapi Allah akan memberi apa yang aku perlukan.



sumber oleh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

jodoh


stat mario teguh ::>
"Adikku yang baik hatinya,
yang di tangan Tuhan itu bukan jodohmu,
tapi hukum bagi jodohmu.

Hukumnya adalah:

Jika engkau baik,
engkau akan berjodoh dengan jiwa yang baik.

Jika engkau menunda kebaikan,
maka engkau akan berjodoh dengan orang
yang kebaikannya belum datang.

Jodoh ada di tanganmu.

Engkau yang memilih, Tuhan yang menyetujui.

Maka janganlah engkau memaksa
memilih yang tidak baik, dalam hal jodoh atau apapun.

Jadilah sebab yang baik bagi jodoh dan kehidupanmu..



Ya Allah..TuhanYang Maha Memiliki Rahasia, aku yang lemah tak mampu mengawal diriku dari pada fitrah seorang manusia yang memerlukan teman
Ya Allah, jika masanya telah tiba, jika apa yang aku mohon ini merupakan sesuatu yang terbaik disisiMu, terbaik buat agamaku, terbaik untuk diriku, keluarga dan seluruh mukminin dan mukminat. Maka aku memohon kepadaMu agar aku ditemukan dengan jodoh yang terbaik di sisiMu. Setiap yang terbaik di sisiMu, pasti terbaik untuk diriku.

Ya Allah..Ya Rabb, jika masanya untuk dipertemukan dengan jodohku belum tiba, maka aku mohon kepadaMu agar jauhkanlah aku dari pada kemaksiatan,
jauhilah aku dai perkara-perkara yang tidak dapat memberikan manfaat,
jauhilah aku daripada perka-perkara yang Engkau murkai dan perkara-perkara yang menyesatkan diriku Ya Allah. Amin..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

malam


Malam tak tampak polos berhiaskan bulan dan bintang
Senyuman malam tak bertuan
berjalan angkuh, menawarkan kesepian..
Cahayanya tak cukup tuk imbangi hiruk pikuk yg bernaung dibawahnya
Meski redup tak seperti siang namun menyimpan mimpi..

Tak usah ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
Lenkungkan senyumanmu, meski tak tahu untuk siapa...

Dalam diam beribu bahasa-bahasa pujangga..
Bukan untuk dirimu.. tapi untukku juga..
Malamkan terjaga hingga pagi tiba.
Sembari langit bercerita tentang catatan takdir
Kita seakan tak peduli dengannya..

Malam berselimut indahnya bintang-bintang
Menjaga setiap rahasia-rahasia keagungan maupun kemunafikan
Di batas keraguan keyakinan kan muncul
Biarlah waktu menjawab kesempurnaan....




(dari seorang sahabat maya)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

pesan malam


ku harap Mimpimu malam ini indah.

Seindah saat bunga-bunga merekah..

taman berteman dengan para-peri.

Keharuman bunga-bunga tak berduri..

aku berharapan esok kan lebih baik.

seiring impian yang sering menyapa..

Semoga bunga senantiasa tersirami sejuta kasih sayang.

bermekaran sepanjang taman,

keharumannya takkan pernah hilang..


Sapalah malam dengan bulannya..

malam ini tak lagi suram olehnya..

sapalah malam dengan bintangnya..

malam ini menemanimu hatipun menjadi tenang..

mimpikanlah hal itu datang..

Hadir dan temanimu sampai pagi menjelang..


Kuharap Doa ini datang di mimpimu

menjelma menjadi kupu-kupu..

Bila nanti dalam tidurmu

kau lihat kupu-kupu itu

Biarkan ia hinggap di tamanmu..

meski hanya di dalam mimpi..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tentang buku


Aku tlah membuang bukuku,
Karna penat dan keluhku dengan gelombangnya
Rasa kantuk telah memeluk roh laki-laki, sementara aku terbangun sendri
Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran dilembah-lembah
Sebaiknya aku lari, takut oleh roh yang bergentayangan dan sebaiknya aku pergi
Ku buang bukuku jauh
Tak ada lagi kamar sedih, tak ada lagi kekecewaan karna telah ku buang
Tak ada lagi gelap setelah jalan ke surga tlh ku temukan..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS