Teman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Secangkir cinta di meja hiasku


Perlahan.. Aku berbisik dengan manja kearah cermin

Aku ingin mereguk cinta, apakah kau tahu apa itu cinta. Dan akupun ingin tahu yang pantas untukku yang bagaimana?


Lalu sang Maya bernyanyi merdu

Saat itu semua peralatan make-up memoles wajahku dan sebuah pakaian dari lemaripun berjalan kegirangan duduk di pangkuanku. Ketika aku berdiri di depan Maya, kuperhatikan semua sudut tubuhku. Diriku berubah menjadi seorang putri yang cantik menawan. Aku terkagum-kagum menatap diriku. Dengan penuh percaya diri akupun berkata, “Cinta itu kecantikan.”

Tak lama ku nikmati keindahan itu tiba-tiba mataku terpana melihat tikar yang sebelumnya kecil dan kumal kni berubah menjadi karpet permadani yang indah, kamar yang tadinya sempit dan kusam sekejap mata berubah menjadi kamar megah dengan lampu,tirai dan kasur yang begitu mewah. Aku terkaget-kaget dan menatap Maya dengan penuh kekaguman dan bahagia, “Cinta itu kemewahan!.” Teriakku

Maya melihat diriku yang masih terpana-pana dengan semua yang disajikannya, Syah.. kamu belum melihat yang ini. Dengan satu tepukan, tiba-tiba beberapa orang berada di sampingku dengan pakaian seperti pelayan . Mereka sujud dan melayaniku bagaikan seorang permaisuri raja. Mereka merapikan rambutku menghiasnya menjadi bergelombang. Aku benar-benar menjadi wanita yang paling sempurna saat seorang pangeran dengan begitu gagahnya menghampiriku dan berkata, “jadikan aku rajamu, maka aku akan menjadi raja yang selalu mencintaimu. Kau akan menjadi Ratu yang tercantik dengan aku dan kekuasaanmu.” Saat itu aku terpaku menatap sosok tampan itu dan berpaling kea rah Maya. “Cinta adalah kekuasaan?”

Kecantikan, kemewahan dan kejayaan..

Maya..Apakah hakikat kita mencintai karena ini?

Apakah dengan mencintai yang rupawan hatiku tentram?

Apakah dengan memiliki kemewahan aku bisa bahagia?

Apakah dengan memilih kekuasaan cintaku bisa bertahan?

Maya menarikku duduk didekatnya, di rapikannya rambutku dan mengapit sebuah selendang yang berwarna ungu muda, ditutupinya rambutku dan berkata. Dirimu yang indah adalah engkau yang sohela. Bukan karna pakaian, melainkan karna hatimu. Hatimu yang dekat dengan yang Maha Pecinta. Indah tak harus mewah dan berlebih-lebihan. Cukup kau jadi dirimu yang bersahaja, mencintai dirimu apa adanya dan memperhatikan saudaramu yang kekurangan.

Saat itu sebuah sisir berdiri dan menggenggam jemariku, “Cinta adalah rasa semu. Ia datang saat kau tak membutuhkan, setelah dia penuhi hatimu dia akan pergi tanpa peduli apa rasamu. Cinta hanyalah untuk cinta.”

Sebuah tongkat berbicara dengan suara serak dan besar ,“Cinta akan mengisi hatimu dengan bunga-bunga harum beraneka, menjadikanmu ratu yang manja dan penuh keangkuhan peradaban. Ia akan meninggikanmu, dan saat kau terlena ia akan menindihmu dengan sanggahan nafsu ia hancurkan sebuah kepercayaan. Dan kau akan menangisi kehadiran cinta itu.”

Kemudian semua benda-benda di hadapanku mulai berceloteh tentang cinta, Cinta adalah hantu, cinta adalah kehinaan, Cinta adalah keperawanan iman, Cinta adalah aku yang lalai, Cinta adalah penderitaan, Cinta adalah racun pembunuh..telanlah ia perlahan dengan saat itu kau akan merasakan surga sesaat dan kemudian kau benar-benar akan menjauhi surga yang sebenar-benarnya.

Kenapa cinta itu begitu kejam?..kenapa cinta itu menyakiti? Apa cinta itu tak bertuan?.. aku menyuruh semuanya pergi dan menutup wajahku dan menagis dengan memeluk sebuah selendang berwarna ungu muda. Ia meresapi setiap tetesan rasa kekecewaanku. Lama aku tertunduk dalam tangis dan akupun terlelap.

Berikan cintamu kepada-Nya, maka kau takkan pernah salah

Berikan cintamu kepada-Nya, maka hatimu takkan terluka karna cinta-Nya melebihi rasa cintamu.

Berikan cumbuan cintamu hanya untuknya, maka Dia takkan mengecewakanmu

Berikan cintamu kepada-Nya, maka dia takkan mengkhianatimu, malaikatnya akan menjagamu dari pedang nafsu sang iblis, Cintanya akan menghapus peluhmu, mengukir senyum selalu diwajahmu, mengangkat tubuhmu saat kau ringkih dan letih dengan sejuta nikmat yang pasti dari dan sebelum inipun telah kau nikmati. Cinta hanya untuk Sang Pencipta.

Aku terbangun dan tak lagi melihat wanita cantik dalam mimpiku tadi, dia begitu rupawan dengan selendang ungu panjang. Hatiku seperti merasakan sebuah cinta yang indah dan tiada beban. Wo aini Allah..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar